TUGAS
INDIVIDU
BERFIKIR
LATERAL
MATA
KULIAH
TEORI
BELAJAR
Dosen
pengampu
Dr.Yenita
roza,M.Pd
Oleh
:
JUMIATI
NIM : 1109854
PROGRAM
PASCASARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN
KERJA
SAMA FKIP UNIVERSITAS RIAU DENGAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
Edward de Bono dalam bukunya 'The Use of Lateral Thinking'
(1967), Mengungkapkan tentang pola
berpikir lateral tetap menggunakan berbagai fakta yang ada, menentukan
hasil akhir apa yang diinginkan, dan kemudian secara kreatif (seringkali tidak
dengan cara berpikir tahap demi tahap) mencari alternatif pemecahan masalah
dari berbagai sudut pandang yang paling mungkin mendukung hasil akhir tersebut.
Pola berpikir lateral dapat digunakan untuk memecahkan masalah ini
secara kreatif, dengan pencapaian hasil maksimal yang lebih baik.
Pola berpikir lateral yang tetap
bertumpu kepada berbagai fakta yang ada, kemudian menentukan hasil akhir yang
diinginkan, dan selanjutnya secara kreatif mencari alternatif pemecahan masalah
dari berbagai sudut pandang yang paling mungkin mendukung hasil akhir tersebut,
dapat kita gunakan dalam menghadapi dan memecahkan berbagai persoalan kerja
profesional, rumah tangga dan hidup sosial bermasyarakat, dengan hasil yang
lebih baik dan kreatif.
Edward de Bono telah menulis secara
ekstensif tentang proses berpikir lateral - generasi solusi baru untuk masalah. Titik berpikir lateral adalah bahwa
banyak masalah memerlukan perspektif yang berbeda untuk memecahkan berhasil.
De Bono mengidentifikasi empat faktor
kritis terkait dengan berpikir lateral: (1) mengenali ide-ide dominan yang
mempolarisasi persepsi masalah, (2) mencari cara-cara berbeda dalam memandang
sesuatu, (3) relaksasi kontrol kaku berpikir, dan (4) menggunakan kesempatan
untuk mendorong ide-ide lainnya. Faktor
terakhir ini berkaitan dengan fakta bahwa berpikir lateral melibatkan rendah
kemungkinan ide-ide yang tidak mungkin terjadi dalam peristiwa normal.
Tidak
mengherankan jika pola berpikir lateral sering muncul dalam berbagai penemuan
baru dan terobosan dalam ilmu pengetahuan.
Lebih mudah membuat anak berpikir kreatif sebelum mereka belajar berpikir konvensional. Sebagai seorang dewasa, pikiran kita dapat terjebak dalam sebuah pola. Jadi sebaiknya Anda perlu melatih anak Anda berpikir secara lateral sedini mungkin, sebelum otak mereka menemukan adanya alternatif.
Lebih mudah membuat anak berpikir kreatif sebelum mereka belajar berpikir konvensional. Sebagai seorang dewasa, pikiran kita dapat terjebak dalam sebuah pola. Jadi sebaiknya Anda perlu melatih anak Anda berpikir secara lateral sedini mungkin, sebelum otak mereka menemukan adanya alternatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar